Posted by Ulasan Khusus 0 Comments
Salah satu cara perbanyakan tanaman yang sudah dikenal dan banyak dilakukan adalah sambung pucuk, khususnya enten celah. Sebenarnya cara menyambung tanaman tidak hanya itu. Masih ada enten samping, sayat, tusuk, dan canggap, masing-masing dengan kekurangan dan kelebihannya.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif sering dilakukan pada tanaman buah. Keuntungan perbanyakan cara ini terutama bibit yang diperoleh memiliki sifat sama dengan induknya. Salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang banyak dilakukan adalah sambung, menyatukan batang atas dengan batang bawah. Kebun Percobaan Buah-buahan Cipaku, Bogor telah mencoba berbagai bentuk sambungan untuk mendapatkan bibit tanaman buah, di antaranya bentuk celah, enten samping, sayat, tusuk, dan canggap.
Enten celah
Bentuk sambungan ini digunakan bila ukuran batang atasnya sama atau lebih kecil daripada batang bawah. Batang atas dipotong miring dari bagian kiri dan kanan sehingga membentuk ujung yang lancip. Sedangkan batang bawahnya dipotong horizontal, lalu diiris membentuk celah sebesar batang atasnya. Menurut Sugito, Kepala Kebun Pembibitan Buah-buahan Cipaku-Bogor, presentase keberhasilan sambungan ini cukup tinggi. Namun, agar pertumbuhan selanjutnya tidak terhambat sebaiknya disisakan 2-3 daun pada batang bawah saat menyambung.
Enten samping
Bila batang atas masih sangat muda dan batang bawah cukup besar, sebaiknya kita menggunakan bentuk sambungan ini. Cara ini seolah hanya menyisipkan batang atas ke batang bawah. Batang bawah tidak dipotong total, tetapi hanya dibuat celah pada bagian samping sehingga daun-daunnya tidak terbuang. Batang atas dipotong miring, lalu disisipkan pada celah batang bawah. Cara ini juga tinggi tingkat keberhasilan dan pertumbuhan selanjutnya, karena adanya daun pada batang bawah dapat memberikan cukup persediaan makanan bagi batang atas.
Enten sayat
Enten sayat ini cukup praktis dan mudah dilakukan. Batang atas dan bawah dipotong miring, dan sama bentuknya. Lalu keduanya disatukan dan diikat dengan tali. Cara ini praktis, tetapi banyak yang khawatir sambungan akan lepas bila tanaman sudah besar. Padahal itu tidak perlu terjadi bila penyambungan dilakukan dengan benar, sehingga cambium dari kedua batang itu bisa menyatu. Enten ini sebaiknya menggunakan batang atas dan bawah yang berukuran sama.
Enten tusuk
Bentuk sambungan ini sama dengan bentuk celah, hanya saja yang dilancipkan batang bawahnya. Batang bawah dimasukkan ke celah batang atas. Cara ini dilakukan bila batang bawah lebih kecil dibandingkan batang atasnya. “Keuntungan cara ini, dalam waktu yang dini kita sudah bisa memperbanyak tanaman,” ujar Sugito. Kelemahannya – kalau dapat dikatakan begitu, pertumbuhan tanaman agak lambat karena batang atas lebih besar daripada batang bawah. Enten tusuk ini cocok untuk tanaman-tanaman yang pertumbuhannya lambat, misalnya manggis.
Enten canggap
Menyambung dengan cara ini memerlukan keahlian khusus dan banyak latihan. Penyayatan batang atas dan batang bawah dilakukan ganda. Mula-mula batang diiris diagonal. Lalu pada permukaan yang miring itu dibuat irisan lagi membentuk celah. Ini dilakukan untuk batang atas maupun bawah. Setelah itu keduanya disatukan. Melakukan cara ini butuh keahlian, tingkat keberhasilan cara ini tinggi, karena semakin banyak bagian cambium dari kedua batang bisa menyatu.
Dari berbagai percobaan di Kebun Percobaan Cipaku dengan berbagai model sambungan itu, ternyata yang cukup bagus dan dianjurkan adalah bentuk enten celah dam enten samping. Kedua cara itu selain mudah dilakukan, tingkat keberhasilannya juga tinggi. Namun, pada prinsipnya untuk mencapai keberhasilan ini kita harus memperhatikan syarat-syarat penyambungan. Yaitu ada kecocokan batang atas dan bawah (kompatibel), waktu penyambungan tepat, cabang entris tumbuh kekar dan sehat. Penyambungan sebaiknya dilakukan ketika pucuk batang atas dalam keadaan sempurna. Artinya pucuknya belum pecah (khususnya tanaman manggis dan durian), namun daun mudanya sudah mengeras. Yang juga tak kalah penting, lapisan kambium kedua bagian batang bisa menyatu.
Sumber: https://kebunbibit.id/smartblog/32_Berbagai-Model-Sambung-Pucuk-pada-Tanaman-Bua