Khasiat Daun Kelor dan manfaatnya

 

Dunia tak selebar daun kelor, peribahasa ini sering diungkapkan seseorang untuk menyatakan bahwa dunia ini luas. Meski kenyataannya, beberapa yang mengungkapkan tidak tahu selebar apa sebenarnya daun kelor tersebut. Untuk itu ada baiknya kita berkenalan dengan daun yang memiliki banyak manfaat dan cerita mitos yang terkandung di dalamnya.

Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian pohon 711 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.

Kelor memiliki banyak manfaat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tercatat, ada lebih dari 300 penyakit yang dapat disembuhkan dari kelor, baik dari daun ataupun buahnya. Tak heran, kelor menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari yang sering digunakan sebagai sayuran dan bahan baku obat-obatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan bayi dan balita mengonsumsi daun kelor untuk masa pertumbuhan mereka. Selain itu, WHO juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa kelor berjasa sebagai penambah kesehatan murah selama 40 tahun di negara-negara termiskin di dunia.

National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 pun mengatakan, bahwa pohon kelor telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.

Di samping dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, pohon kelor juga dianggap pohon sakti. Hal inilah yang memunculkan mitos bahwa daun ini bisa mengalahkan kekuatan makhluk halus.

Pengaruh mitos bahwa daun kelor bisa untuk mengalahkan makhluk halus telah merasuk begitu dalam ke benak masyarakat nusantara, tak terkecuali juga para jawara sakti yang biasa mendapat kekuatan dengan bantuan makhluk halus. Mereka ikut termakan mitos tersebut dan sangat yakin bahwa kesaktiannya akan hilang jika berhadapan dengan daun kelor.

Dengan keyakinan seperti itu, sedikit saja mereka terkena sentuhan daun kelor maka secara psikologis kekuatannya akan runtuh duluan dan akhirnya memang fisiknya juga benar-benar ikut lemas dan ambruk.

Sekarang ini, di zaman yang disebut maju, masih banyak orang yang sulit untuk melepaskan diri dari belenggu mitos kesaktian daun kelor. Di perkampungan di Nusantara, di mana orang percaya bahwa jika ada orang yang sakit dan tergeletak lama namun tidak juga meninggal, maka orang tersebut diduga memiliki kesaktian tertentu yang harus segera dilepas dari tubuhnya. Untuk membantu melepas kesaktiannya, biasanya orang tersebut disapu dengan daun kelor hingga akhirnya dapat meninggal dengan tenang. Saat jasadnya dimandikan, orang tersebut juga disapu lagi dengan daun kelor supaya bersih dari segala makhluk dan benda mistis yang masih menempel pada jasadnya.

Selain untuk mengusir, mitosnya daun kelor juga dipercaya bisa menolak kedatangan makhluk halus. Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini kadang masih bisa ditemukan ada rumah yang di atas pintu utamanya ditaruh seikat daun kelor sebagai penolak bala.

Terlepas dari mitos daun kelor, setidaknya melihat manfaatnya untuk penyembuhan penyakit membuat daun kelor memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diperdagangkan. Setidaknya, investor Spanyol dan Tiongkok berminat untuk membeli daun kelor dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Beberapa waktu lalu, ada dua utusan dari Spanyol datang ke NTT. Mereka melihat langsung tanaman kelor di daratan Timor dan berminat untuk membeli dalam jumlah banyak," kata Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Achmad Yulianto di NTT, seperti dilansir dari Antara, Kamis (26/6).

Melihat peluang pasar bisnis daun kelor ini, tak heran Achmad Yulianto mengajak seluruh masyarakat daerah itu mengembangkan tanaman ini pada area pertanian, perkebunan ataupun lahan kosong.

Pihaknya akan membeli daun, bunga maupun biji kelor dari para petani dengan harga yang pantas. Menurut dia, daun dan buah dari tanaman kelor ini bisa juga di ekspor ke Jerman, Amerika dan juga Prancis.

Dia mengatakan, saat ini Korem 161/Wira Sakti bersama jajarannya gencar mengembangkan tanaman kelor di berbagai lokasi di provinsi kepulauan NTT.

Salah satu kabupaten yang paling menonjol saat ini adalah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sebuah wilayah yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste yang sudah menanam pohon kelor di atas lahan seluas 125 hektare.
Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter.Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak.Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.
Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay


Deskripsi




Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.
Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.
Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian, kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jerman, di dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut dikhususkan terhadap kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan. Di kawasan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air hujan akan dapat ditahan oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar akar kelor akan menjadi sumber air bagi tanaman lain. Juga karena sistem akar kelor cukup rapat, bencana longsor jarang terjadi.
Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.
Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.
Cara pemakaian nya dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum airnya hangat hangat

Khasiat Daun Kelor

Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:
7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang
Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.

Manfaat utama daun kelor adalah:
  1. Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
  2. Menyegarkan mata dan otak
  3. Meningkatkan metabolisme tubuh
  4. Meningkatkan stuktur sel tubuh
  5. Meningkatkan serum kolesterol alamiah
  6. Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
  7. Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
  8. Memperindah kulit
  9. Meningkatkan energi
  10. Memudahkan pencernaan
  11. Antioksidan
  12. Memelihara sistem imunitas tubuh
  13. Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
  14. Bersifat anti-peradangan
  15. Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
  16. Mendukung kadar gula normal tubuh

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).

Sumber:
Merdeka.com -
wikipedia.com

Air Kelapa Pemacu Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek




Air Kelapa Pemacu Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek






Air Kelapa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP  Los Baños, Filipina mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga 15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis.
Mulai sekarang, cobalah untuk menyisihkan sedikit air kelapa yang kita minum untuk kita persembahkan kepada sahabat kita, anggrek tercinta. Slamat mencoba dan jangan lupa untuk melaporkan hasilnya sebagai evaluasi kepada teman-teman semua.
Salam anggrek’ers

Sumber;

Anggrek.Org

BACA JUGA ARTIKEL DARI ANGGREK.ORG

Manfaat Daun Belalai Gajah untuk Kesehatan dan Kanker


Daun belalai gajah atau yang dikenal pula dengan SSG  (Sabah snake Grass)  telah lama dikenal sebagai obat yang ampuh dalam mengatasi kanker. Tidak hanya itu, namun daun ini juga dikenal sebagai salah satu obat herbal bagi beragam jenis penyakit. Daun belalai gajah terkadang dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias pada pekarangan rumah dan dapat tumbuh dengan baik di lingkungan. Daun belalai gajah memiliki kandunganmanfaat antioksidan yang cukup tinggi sehingga, mampu mengatasi sel-sel kanker di dalam tubuh supaya tidak tumbuh dan akhirnya menyebar.
Kegunaan lain dari antioksidan adalah melawan radikal bebas  penyebab penyakit yang kini telah banyak tersebar di lingkungan sekitar. Daun belalai gajah mengandung mineral, vitamin serta flavonoid yang tinggi. Walau berguna untuk mengatasi banyak penyakit, namun daun ini lebih dikenal sebagai obat penghalau penyakit kanker.
Ada banyak manfaat daun belalai gajah bagi kesehatan seperti halnya:
  • melawan berbagai jenis kanker
  • mengatasi aliran darah yang tersumbat
  • membuang toksin dari tubuh
  • mengatasi radang prostat
  • mengatasi kencing manis
  • mengatasi nyeri pada pinggang
  • mengatasi tekanan darah tinggi
  • mengurangi keletihan

Daun Belalai Gajah untuk Pengobatan Kanker

Pada zaman dahulu, daun belalai gajah banyak diperjual belikan untuk mengatasi masalah kesehatan. Bagi mereka yang mengidap penyakit kanker, umumnya mereka diharuskan mengonsumsi daun belalai gajah minimal perhari 100 helai dan dapat berbeda tergantung tingkat seberapa bahayanya kanker yang tengah diderita.
Untuk memperoleh daun belalai gajah, sekarang terbilang tidak mudah mengingat tanaman yang satu ini tidak lagi sepopuler dulu. Sehingga tidak heran jika anda akan mengalami kesulitan saat mencarinya dalam keperluan pengobatan. Bagi penderita kanker, ada baiknya jika anda menanam sendiri daun belalai gajah untuk kepentingan penyembuhan pribadi.
Hingga saat ini telah banyak dilaporkan betapa berkhasiatnya tanaman belalai gajah dalam menghadapi kanker. Ada beberapa dari penderita kanker yang mengaku sembuh setelah mengonsumsi daun belalai gajah yang bahkan menurut dokter umurnya sudah tidak lagi panjang.
Sejumlah herbal untuk mengatasi kanker :
Selanjutnya silakan baca di: http://manfaat.co.id/manfaat-daun-belalai-gajah

17 Manfaat Daun Mint untuk Kesehatan

Advertisement

Daun mint merupakan salah satu dedaunan yang memiliki manfaat dan khasiat sangat berkarakter. Pasalnya aromanya yang menenangkan ini memiliki banyak sekali peminatnya. Khasiatnya selain untuk penambah aroma masakan, juga sebagai jenis pengobatan. Tak lupa beberapa alat kosmetik dan kecantikan juga memanfaatkan kebaikan daun mint ini sendiri.
Di Negara eropa, penggunaan daun mint di campurkan ke berbagai masakannya. Bukan hanya itu, namun minuman dengan rasa mint juga sangat banyak di temukan.
Kandungan daun mint
Beberapa kandungan mint yang sangat baik untuk tubuh adalah antioksidan, serta beberapa vitamin seperti vitamin C, A, D dan E yang sangat baik untuk tubuh anda. Beberapa mineral juga ada di dalamnya, misalnya kalsium serta fosfor. Kandungannya ini yang membawa sejumlah manfaat dari daun mint, seperti berikut ini :
1. Penambah aroma makanan
Anda pernah merasakan perment mint? Nah itu salah satu pengaplikasian daun mint dalam makanan. Sebenarnya orang mencampurkan mint dalam masakan, bertujuan untuk menambah ciri khas dan aroma yang menyegarkan.
2. Meningkatkan nafsu makan
Banyak yang mengaku lebih kecanduan jika makanan yang di sajikan mengandung mint. Rasa yang diberikan daun mint ini sangat menetramkan dan memberikan efek nyaman bagi penikmatnya. Sehingga salah satu tujuan pemberian daun ini dalam bahan masakan untuk meningkatkan nafsu makan lebih tinggi.
3. Aromaterapi
Dalam hal medis, manfaat daun mint baik di gunakan sebagai aromaterapi. Biasanya digunakan bagi pasien yang membutuhkan ketenangan dan perasaan rileks khusus.
4. Mengatasi nyeri
Daun mint juga dipercaya sebagai obat untuk mengatasi rasa nyeri dalam tubuh. Sebab kandungan di dalamnya terdapat antispasmodic. Zat ini sangat baik bekerja untuk mengendurkan otot anda yang menegang. Sehingga cocok untuk mengatasi nyeri otot di tubuh.
5. Baik untuk pencernaan
Selain itu manfaat daun mint untuk kesehatan juga baik untuk sistem pencernaan tubuh anda. Kadar dan kandungan yang ada di dalam mint tidak terdapat efek samping yang membahayakan. Bahkan mint juga mampu menjaga kesehatan sistem pencernaan tubuh anda. Sebab ada antioksidan dan fitonutrien.
6. Mengatasi demam tubuh
Salah satu efek daun mint adalah memberikan rasa dingin yang menyegarkan untuk tubuh. Meskipun berada di bawah terik matahari, efek yang ditimbulkan dari mint berbeda. Bahkan mereka yang memiliki demam atau kenaikan suhu, biasanya menggunakan mint untuk meredakan panasnya.
7. Sebagai tameng untuk radikal bebas
Bagi anda yang hidupnya berada terus di bawah terik sinar matahari, lebih banyak terkena radikal bebas. Hal ini meningkatkan kecenderungan munculnya beberapa penyakit baru. Salah satu cara untuk menangkisnya adalah dengan menkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Mint adalah contohnya.
8. Merawat kesehatan gigi dan mulut
Banyak sekali bakteri yang ada dan bersarang di dalam mulut anda. Untuk itulah mengapa anda di anjurkan minimal menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Manfaat daun mint adalah tumbuhan yang mengandung zat anti bacterial dan anti inflamasi yang baik untuk menjaga dan merawat kesehatan mulut anda. Bahkan mampu mencegah dari kerusakan gigi permanen.
9. Mengurangi stress
Mint memberikan estraksi dan efek ketenangan bagi penikmatnya. Untuk itulah mengapa mint digunakan sebagai aromatarapi di dalam dunia medis. Kandungan antioksidan mampu di gunakan melawan stress dari luar tubuh anda. Hasilnya tubuh anda menjadi lebih tenang dan rileks
10. Mengobati batuk dan gatal tenggorokan
Beberapa obat warung mengadopsi mint sebagai perasa untuk meredakan batuk. Sebab kandungan dalam mint juga sangat aktif untuk menyembuhkan dan meredakan gatal gatal tenggorokan yang menyebabkan batuk. Hal ini disebabkan ada beberapa komposisi mint yang sangat baik untuk membuka rongga pada bagian hidung.
11. Melegakan pernapasan
Orang yang merasa sesak, biasanya diberikan pelega yang sifatnya menyegarkan. Salah satu estraksi yang digunakan adalah dengan manfaat daun mint. Sebab ada kandungan khusus yang mampu membuka rongga pada jalanya pernapasan, sehingga membuat penderita merasa lega.
12. Meningkatkan sistem imunitas
Kekebalan tubuh akan meningkat ketika nutrisi yang di butuhkan tubuh anda terpenuhi secara maksimal. Salah satu nutrisi makronutrien yang sangat berfungsi untuk menjaga imunitas tubuh adalah vitamin. Kerja dari vitamin C yang sesuai dengan porsi tubuh anda, biasanya 500 mg, jika terpenuhi sepanjang hari mampu meningkatkan imunitas.
Top 1 sumber antioksidan :
13. Baik untuk kesehatan mata
Kandungan mint juga terdapat vitamin A. salah satu fungsinya adalah untuk menjaga kesehatan dan perawatan mata. Bahkan para lansia yang mengalami gangguan atau mulai rabun dianjurkan untuk terus mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A, salah satunya dengan mint dan wortel.
14. Baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi
Kondisi tulang semakin lama memang menurun, selaras dengan usia yang menua. Namun cara untuk menjaga kesehatan tulang adalah dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium dan fosfor. Meskipun dalam mint tidak banyak mengandung kalsium dan fosfor, namun setidaknya bisa sidikit membantu dalam hal pemenuhan.
15. Mengurangi resiko kanker
Penelitian baru baru ini mengungkapkan bahwa ternyata mint mampu mengurangi resiko kanker usus besar. Sebab kandungan radikal bebas yang ada dalam tubuh mampu di netralisir dengan mint. Salah satu zat yang sangat berperan aktif disini adalah zat anti oksidan

16. Menjaga kesehatan kulit
Manfaat daun mint memiliki kandungan vitamin E dan D yang sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit. Dalam hal ini, di gunakan untuk membantu memperbarui kulit mati atau kulit yang sudah tidak baik. Selain itu manfaat dari asam salisilat yang sangat berguna dalam proses penggantian sel kulit yang sudah rusak. Sehingga kulit yang tumbuh setelahnya menjadi lebih sehat dan nampak segar.
17. Mengatasi alergi
Mint sangat baik untuk mengontrol kondisi alergi pada kulit anda. Ia memiliki zat yang mampu mengontrol dan mematikan kondisi bakteri jahat serta jamur. Maka adanya control dari rasa allergen, bentuk gatal gatal yang timbul dari alergi jadi terkendali. 
Hal di atas merupakan bentuk manfaat yang di timbulkan oleh daun mint. Semoga dapat membantu. Terima kasih sudah membaca….
Dikutip dari:http://manfaat.co.id/manfaat-daun-mint

Silakan ber kunjung ke situs tersebut karena disana banyak artikel lain yang menarik diantaranya

Kopi Turunkan Risiko Pikun?





Biji Kopi
Biji Kopi


Liputan6.com, Jakarta Mereka yang doyan kopi pasti senang dengan informasi ini. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan, kopi bisa menurunkan risiko kepikunan. Studi yang dipublikasikan lewat Journal of Neuroinflammation ini dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah akan penyakit alzheimer.


Penghalang vital antara otak dan suplai darah utama pada kelinci dengan diet kaya lemak terlindungi, terutama pada kelinci yang diberi suplemen kafein. Dalam percobaan, para peneliti dari University of North Dakota, AS, hanya memberi secangkir kopi pada kelinci setiap hari. Ini merupakan bukti terbaik dari manfaat kopi.


Penghalang darah otak merupakan filter yang melindungi sistem saraf pusat dari bahan kimia, yang berpotensi membahayakan, beredar di aliran darah. Penelitian lain menunjukkan, kadar tinggi dari kolesterol darah bisa membuat penghalang ini “bocor”. Hal ini membuat otak rentan terhadap kerusakan.


Setelah 12 minggu diberi diet tinggi kolesterol, penyekat darah otak pada kelinci yang diberi kafein jauh lebih utuh ketimbang yang tanpa kafein. “Kafein muncul untuk menghambat beberapa efek perusak dari kolesterol yang membuat penyekat darah otak bocor,” ujar Dr. Jonathan Geiger, pemimpin penelitian ini, seperti dikutip BBC. Sebagai catatan, kolesterol tinggi merupakan faktor risiko penyakit alzheimer.

Kafein merupakan obat yang memiliki kemampuan untuk menstabilkan penyekat darah otak. Hal ini bisa menjadi bagian penting dalam terapi untuk meredakan gangguan neurologis. Namun, para peneliti menyatakan perlunya riset lebih lanjut tentang efek kafein pada manusia.

Manfaat bombai untuk kesehatan.



1. Peredam Asma
Bombai memiliki seperti efek antihistamine karena kandungan quercetin, antioksidan yang berfungsi sebagai agen antiperadangan. Dalam sebuah penelitian, quercetin terbukti mampu mencegah sel imuno mengeluarkan  histamine, bahan kimia penyebab reaksi alergi, salah satunya asma.

2. Kanker
Bombai juga dapat menurunkan risiko kanker. Efeknya bakal maksimal bila dikombinasikan dengan kunyit. Sebuah penelitian pada 2006 yang dipublikasikan Clinical Gastroenterology and Hepatology menyebutkan sinergi keduanya mampu menurunkan jumlah dan ukuruan sel kanker pada usus. Di samping itu, kombinasi bombai dan kunyit membantu tubuh mendetoks sel-sel penyebab kanker.

3. Diabetes
Allyl propyl disulphide, minyak esensial dalam bombai, diketahui dapat memicu produksi insulin dalam tubuh sehingga menurunkan tingginya kadar gula darah (glukosa) yang disinyalir sebagai penyebab diabetes.

4. Penyakit Jantung
Quercetin dalam bombai diketahui juga berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Demikian hasil sebuah penelitian yang dipublikasikan The Journal of Nutrition. "Bombai berperan penting dalam menjaga tekanan darah, pembekuan darah di arteri dan menjaha keelastisan arteri," ujar Stegall.

5. Karies Gigi (Pembusukan Gigi)
Baunya memang tidak enak, namun bombai sangat berkhasiat bagi kesehatan gigi. Cukup menguyah bombai mentah dapat menguatkan gigi dan membunuh bakteri penyebab pembusukan.

Jahe

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam suku Zingiberaceae. Nama Zingiber berasal dari bahasa Sansekerta “singabera” (Rosengarten 1973) dan Yunani “Zingiberi” (Purseglove et al. 1981) yang berarti tanduk, karena bentuk rimpang jahe mirip dengan tanduk rusa. Officinale merupakan bahasa latin (officina) yang berarti digunakan dalam farmasi atau pengobatan (Janson 1981).

Jahe dikenal dengan nama umum (Inggris) ginger atau garden ginger. Nama ginger berasal dari bahasa Perancis:gingembre, bahasa Inggris lama:gingifere, Latin: ginginer, Yunani (Greek): zingiberis (ζιγγίβερις). Namun kata asli dari zingiber berasal dari bahasa Tamil inji ver. Istilah botani untuk akar dalam bahasa Tamil adalah ver, jadi akar inji adalah inji ver. Di Indonesia jahe memiliki berbagai nama daerah. Di Sumatra disebut halia (Aceh), beuing (Gayo), bahing (Karo), pege (Toba), sipode (Mandailing), lahia (Nias), sipodeh (Minangkabau), page (Lubu), dan jahi (Lampung). Di Jawa, jahe dikenal dengan jahe (Sunda), jae (Jawa), jhai (Madura), dan jae (Kangean). Di Sulawesi, jahe dikenal dengan nama layu (Mongondow), moyuman (Poros), melito (Gorontalo), yuyo (Buol), siwei (Baree), laia (Makassar), dan pace (Bugis). Di Nusa Tenggara, disebut jae (Bali), reja (Bima), alia (Sumba), dan lea (Flores). Di Kalimantan (Dayak), jahe dikenal dengan sebutan lai, di Banjarmasin disebut tipakan.

 Di Maluku, jahe disebut hairalo (Amahai), pusu, seeia, sehi (Ambon), sehi (Hila), sehil (Nusalaut), siwew (Buns), garaka (Ternate), gora (Tidore), dan laian (Aru). Di Papua, jahe disebut tali (Kalanapat) dan marman (Kapaur). Adanya nama daerah jahe di berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan penyebaran jahe meliputi seluruh wilayah Indonesia. Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bisa dilakukan di daerah katulistiwa seperti Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.


 Dalam sistematika tumbuhan, tanaman jahe termasuk dalam kingdom Plantae, Subkingdom Tracheobionta, Superdivisi: Spermatophyta, Divisi: Magnoliophyta/Pteridophyyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Liliopsida-Monocotyledoneae, Subkelass: Zingiberidae, Ordo: Zingiberales, Suku/Famili: Zingiberaceae, Genus: Zingiber P. Mill. Species: Zingiber officinale (Roscoe, 1817) (US National Plant Database 2004). Sinonim nama jahe adalah : Amomum angustifolium Salisb., dan Amomum zingiber L. Ada sekitar 47 genera dan 1.400 jenis tanaman yang termasuk dalam dalam suku Zingiberaceae, yang tersebar di seluruh daerah tropis dan sub tropis.


 Penyebaran Zingiber terbesar di belahan timur bumi, khususnya Indo Malaya yang merupakan tempat asal sebagian besar genus Zingiber (Lawrence 1951: Purseglove 1972). Di Asia Tenggara ditemukan sekitar 80-90 jenis Zingiber yang diperkirakan berasal dari India, Malaya dan Papua. Namun hingga saat ini, daerah asal tanaman jahe belum diketahui. Jahe kemungkinan berasal dari China dan India (Grieve 1931; Vermeulen 1999) namun keragaman genetik yang luas ditemukan di Myanmar (Jatoi et al. 2008) dan India, yang diduga merupakan pusat keragaman jahe (Ravindran et al. 2005).


 Jahe memiliki jumlah kromosom 2n=2x=22, namun beberapa kultivar jahe diketahui sebagai poliploid (Kubitzki, 1998). Darlington dan Ammal (1945) dalam Peter et al. (2007) melaporkan terdapat jenis Z. officinale yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 28. Darlington dan Wylie (1955) juga menyatakan bahwa pada jahe terdapat 2 kromosom B. Rachmandran (1969) melakukan analisis sitologi pada 5 spesies Zingiber dan menemukan pada seluruh spesies memiliki jumlah kromosom 2n=22. Ratnabal (1979) mengidentifikasi kariotipe 32 kultivar jahe (Z. officinale) dan menemukan seluruh kultivar jahe memiliki kromosom somatik berjumlah 22 dan ditemukan pula adanya kromosom asimetris (kromosom B) pada seluruh kultivar kecuali kultivar Bangkok dan Jorhat. Beltram dan Kam (1984) dalam Peter et al. (2007) mengobservasi 9 Zingiber spp. dan menemukan bahwa Z. officinale bersifat aneuploid (2n=24), polyploid (2n=66) dan terdapat B kromosom (2n= 22+2B). Tetapi Etikawati dan Setyawan (2000), Z. officinale kultivar jahe putih kecil (emprit), gajah dan merah memiliki jumlah kromosom 2n=32. Eksomtramage et al. (2002) mengamati jumlah kromosom 3 spesies Z. officinale asal Thailand dan menemukan 2n=2x=22. Yulianto (2010) menyatakan jumlah kromosom jahe putih dan jahe merah yakni 2n=24=22+2B. Rachmandran (1969) melakukan analisis sitologi pada 5 spesies Zingiber, selain menemukan jumlah khromosom pada seluruh spesies 2n=22 juga membuktikan adanya struktur pindah silang akibat peristiwa inversi. Observasi pada fase metaphase mitosis menemukan bahwa jahe diploid (2n=2x=22) memiliki panjang kromosom rata-rata 128.02 μm dan lebar 5.82 μm.


 Rasio lengan kromosom terpanjang dan terpendek adalah 2.06:1, hampir 45,5% kromosom memiliki 2 lengan dan terdapat 2 kromosom yang berbeda (Zhi-min et al. 2006). Adanya variasi pada jumlah kromosom merupakan suatu mekanisme adaptasi dan pembentukan spesies pada tanaman. Hal ini juga menjadi penyebab terjadinya variasi genetik pada jahe. Selain itu ditemukannya struktur pindah silang diduga menjadi penyebab rendahnya fertilitas tepung sari yang menyebabkan pembentukan buah dan biji pada jahe jarang terjadi.


Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:

Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.

Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.

Jahe merah

Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.


Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak : Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.

Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit : Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok utk ramuan obat-obatan, atau utk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yg sama dengan jahe kecil, sehingga cocok utk ramuan obat-obatan.
=========

Manfaat jahe untuk kesehatan
  1. Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
  2. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
  3. Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
  4. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
  5. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
  6. Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
  7. Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
  8. Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
  9. Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian diminum airnya.
  10. Mengobati rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
  11. Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
  12. Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
  13. Mengobati luka bekas gigitan ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter
Manfaat jahe untuk obat kuat 
  1. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun.
  2. Jahe Juga mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Tak salah jika orang pun menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan?
  3. Jahe juga melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton (sebenarnya saya ragu dengan aseton, karena tidak bereaksi dengan asam) dan methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Karena aseton dan metanol dapat bereaksi dengan asam lambung (HCl; asam klorida). Reaksi antara metanol dengan asam klorida merupakan reaksi substitusi gugus OH dengan gugus Cl]
  4. Manfaatnya, nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.

Cara meramu jahe

Menambah Gairah senggama 
Bahan:
  1. Siapkan jahe merah 15 gram
  2. Gingseng 30 gram
  3. Cabe jawa 20 gram
  4.  Lada hitam 20 gram
  5. Air untuk minum 4 glas
Cara Membuat:
  1. Semua bahan di cuci.
  2. Direbus hingga air rebusan tersisa 2 glas kemudiyan disaring.
Cara Konsumsi:
  1. Minum 2 kali pada pagi dan sore.
  2. Sekali minum 1 gelas.
  3. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni.
  4. Aduk hingga merata sebwelum diminum.
Resep tradisional mengatasi lemah syahwat

Bahan yang digunakan
  1. Jahe 1 ons
  2. Telur ayam kampung 1 butir
  3. Jeruk nipis 1 butir
Cara meramu bahan
  1. Jahe direndam dalam air panas 1 gelas kemudian disaring,
  2. campurkan dengan telur ayam kampung dan perasan jeruk nipis, kemudian aduk hingga rata.
Aturan penggunaan ramuan
  • Diminum 1 x sehari.

Obat kuat pria dari jahe,jeruk dan lada

Bahan
  1. Jahe 1 ons
  2. Jeruk nipis 1 butir
  3. Lada 7 butir
  4. Lengkuas 1 kuncup
  5. Air panas
Cara Membuat
  1. Kupas jeruk nipis, cuci bersih bersama jahe, lengkuas,
  2. Tumbuk semua bahan hingga halus.
  3. Seduh dengan air panas
Aturan pakai
  • Obar kuat pria dari jahe,jeruk dan lada 1 x 1 hari agar lebih kuat. 


Teknik Budidaya Jahe


 
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

Tanaman jahe sudah terkenal sebagai bahan obat dan penghangat. Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak

(Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Bagi anda yang ingin mencoba bertani jahe baik dalam skala besar maupun kecil,berikut adalah Cara Budidaya tanaman Jahe yang lengkap.




3. MANFAAT TANAMAN
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai.minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup.

Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk & awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti:

Minyak astiri koresin yg diperoleh dengan cara penyulingan yg berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.

Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba & parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung & getah empedu.

4. SENTRA PENANAMAN
Terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun & di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia.

5. SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim
Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yg terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
Suhu udara optimum utk budidaya tanaman jahe antara 20-35°C.

Media Tanam
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yg subur, gembur & banyak mengandung humus.
Tekstur tanah yg baik adalah lempung berpasir, liat berpasir & tanah laterik. Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum utk jahe gajah adalah 6,8-7,0.

Ketinggian Tempat
Jahe tumbuh baik di daerah tropis & subtropis dengan ketinggian 0-2.000 m dpl..
Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan Jahe
Persyaratan Bibit Jahe : Bibit berkualitas adalah bibit yg memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yg tinggi), & mutu fisik. yg dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yg bebas hama & penyakit. Oleh karena itu kriteria yg harus dipenuhi antara lain:

Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
Dipilih bahan bibit dari tanaman yg sudah tua (berumur 9-10 bulan).
Dipilih pula dari tanaman yg sehat & kulit rimpang tidak terluka atau lecet.

Teknik Penyemaian Bibit : utk pertumbuhan tanaman yg serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.

Penyemaian pada peti kayu : Rimpang jahe yg baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari.

Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yg paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.

Penyemaian pada bedengan : Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m utk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami.

Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah..Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas & beratnya 40-60 gram.

Penyiapan Bibit Jahe : Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung & dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.

6.2. Pengolahan Media Tanam
Persiapan Lahan : Untuk mendapatkan hasil panen yg optimal harus diperhatikan syarat-syarat tumbuh yg dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah yg ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yg dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.

Pembukaan Lahan : Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan utk mendapatkan kondisi tanah yg gembur atau remah dan membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yg kedua sekitar 2-3 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.

Pembentukan Bedengan : Pada daerah-daerah yg kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus utk mencegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.

Pengapuran : Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) & calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yg masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp & pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yg sangat diperlukan tanaman utk mengeraskan bagian tanaman yg berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah & merangsang pembentukan biji.

Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.
Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.
Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.

6.3. Teknik Penanaman Jahe.
Penentuan Pola Tanaman : Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi & produksi tinggi. Namun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe secara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

Mengurangi kerugian yg disebabkan naik turunnya harga.
Menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja pemeliharaan tanaman.
Meningkatkan produktivitas lahan.
Memperbaiki sifat fisik dan mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu). Praktek di lapangan, ada jahe yg ditumpangsarikan dengan sayur-sayuran, seperti ketimun, bawang merah, cabe rawit, buncis & lain-lain. Ada juga yg ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah & beberapa kacang-kacangan lainnya.

Pembutan Lubang Tanam : utk menghindari pertumbuhan jahe yg jelek, karena kondisi air tanah yg buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm utk menanam bibit.

Cara Penanaman : Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yg sudah disiapkan.

Perioda Tanam : Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya.

6.4. Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman : Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan utk melihat rimpang yg mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yg baik serta pemeliharaan yg benar.

Penyiangan : Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yg tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar..

Pembubunan : Tanaman jahe memerlukan tanah yg peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan utk menimbun rimpang jahe yg kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm.

Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk sistem pengairan yg berfungsi utk menyalurkan kelebihan air. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yg terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.

Pemupukan : Pemupukan Organik : Pada pertanian organik yg tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan & obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yg ditebar dan dicampur tanah olahan.

Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, & 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & bersamaan dengan kegiatan pembubunan.

Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yg digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yg berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha).

Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman.

Pengairan dan Penyiraman : Tanaman Jahe tidak memerlukan air yg terlalu banyak utk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September;

Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yg utk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yg mendorong pertumbuhan jahe.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama Tanaman Jahe
Hama yg dijumpai pada tanaman jahe adalah:
Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang.
Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering dan mati. Kumbang.

7.2. Penyakit Tanaman Jahe

Penyakit layu bakeri
Gejala: Mula-mula helaian daun bagian bawah melipat dan menggulung kemudian terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan mengering. Kemudian tunas batang menjadi busuk dan akhirnya tanaman mati rebah. Bila diperhatikan, rimpang yg sakit itu berwarna gelap dan sedikit membusuk, kalau rimpang dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit ini menyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan dan yg paling berpengaruh adalah faktor suhu udara yg dingin, genangan air dan kondisi tanah yg terlalu lembab.

Pengendalian: Jaminan kesehatan bibit jahe;
karantina tanaman jahe yg terkena penyakit;
pengendalian dengan pengolahan tanah yg baik;
pengendalian fungisida dithane M-45 (0,25%), Bavistin (0,25%).

Penyakit busuk rimpang
Penyakit ini dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuh dengan baik pada suhu udara 20-25 derajat C dan terus berkembang akhirnya menyebabkan rimpang menjadi busuk.

Gejala: Daun bagian bawah yg berubah menjadi kuning lalu layu & akhirnya tanaman mati.
Pengendalian:

Penggunaan bibit yg sehat;
Penerapan pola tanam yg baik;
Penggunaan fungisida.
Penyakit bercak daun
Penyakit ini dapat menular dengan bantuan angin, akan masuk melalui luka maupun tanpa luka.

Gejala: Pada daun yg bercak-bercak berukuran 3-5 mm, selanjutnya bercak-bercak itu berwarna abu-abu dan ditengahnya terdapat bintik-bintik berwarna hitam, sedangkan pinggirnya busuk basah. Tanaman yg terserang bisa mati.

Pengendalian: baik tindakan pencegahan maupun penyemprotan penyakit bercak daun sama halnya dengan cara-cara yg dijelaskan di atas.

7.3. Gulma
Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, & gulma berdaun lebar lainnya.

7.4. Pengendalian hama/penyakit secara organik
Dalam pertanian organik yg tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yg ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman utk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yg dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yg komponennya adalah sbb:

Mengusahakan pertumbuhan tanaman yg sehat yaitu memilih bibit unggul yg sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman.
Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami.
Menggunakan varietas-varietas unggul yg tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.

Menggunakan teknik-teknik budidaya yg baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yg saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial.

Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yg ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yg dipanen ma maupun pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yg diperoleh dari hasil pengamatan.
Beberapa tanaman yg dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:

Tembakau (Nicotiana tabacum) yg mengandung nikotin utk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi utk serangga kecil misalnya Aphids.

Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yg mengandung piretrin yg dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yg menyerang urat syaraf pusat yg aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.

Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yg mengandung rotenone utk insektisida kontak yg diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.

Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yg mengandung azadirachtin yg bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yg bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yg dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.

Jeringau (Acorus calamus) yg rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan utk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.

8. PANEN

Ciri - ciri dan Umur Panen Jahe: Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan utk bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe utk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua.

Umur tanaman jahe yg sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan  batang semua mengering. Misal tanaman jahe gajah akan mengering pada umur 8 bulan dan akan berlangsung selama 15 hari atau lebih.

Cara Panen : Cara panen yg baik, tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya tanah dan  kotoran lainnya yg menempel pada rimpang dibersihkan dan bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau daun pisang kira-kira selama 1 minggu. Tempat penyimpanan harus terbuka, tidak lembab dan  penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar.

Periode Panen : Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu diantara bulan Juni – Agustus. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang & menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.

Perkiraan Hasil Panen : Produksi rimpang segar utk klon jahe gajah berkisar antara 15-25 ton/hektar, sedangkan utk klon jahe emprit atau jahe sunti berkisar antara 10-15 ton/hektar.

9. PASCAPANEN

Penyortiran Basah dan Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik utk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi.

Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yg terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yg terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yg belubang-lubang agar sisa air cucian yg tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.

Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yg akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.

Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap

4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yg lembab & dari bahan-bahan disekitarnya yg bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 ° C - 60 ° C. Rimpang yg akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yg dihasilkan.

Penyortiran Kering : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yg telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).

Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yg kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yg bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yg jelas pada wadah tersebut, yg menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.

Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab & suhu tidak melebihi 30 ° C dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yg menurunkan kualitas bahan yg bersangkutan, memiliki penerangan yg cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.
Sumber
http://minumanobat.blogspot.com/2013/11/resep-tradisional-mengatasi-lemah.html
http://www.successofway.com/blog/2013/05/08/manfaat-dan-kandungan-kimia-jahe/
http://minumanobat.blogspot.com/2013/11/obar-kuat-pria-dari-jahejeruk-dan-lada.html
http://bindarasaodax.blogspot.com/2012/11/khasiat-jahe-yang-terlupakan.html
http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-dan-khasiat-jahe-untuk-kesehatan.html
http://permathic.blogspot.com/2012/05/kandungan-dan-manfaat-jahe-bagi.html
http://holikulanwar.blogspot.co.id/2014/05/teknik-budidaya-jahe-lengkap.html